Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE

oleh: Marjan Fariq Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau tidak terpisah-pisah. (Edelsky, 1991 dalam Agus Wuryanto, 2010). Pendekatan whole language, yaitu suatu pandangan kebenaran tentang hakikat proses belajar dan bagaimana mendorong proses tersebut agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam proses belajar mengajar di sekolah secara optimal. (Imam Syafi’ie, 1995). Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang didasari oleh paham constructivism. Dalam whole language bahasa diajarkan secara utuh, tidak terpisah-pisah; menyimak, berbicara, membaca, dan menulis diajarkan secara terpadu (integrated) sehingga siswa dapat melihat bahasa sebagai suatu kesatuan. (PUSLATA,2008). Menurut Prakorso dan Surasinah (dalam Alimin,2010), “Integratif (Whole Language) adalah cara untuk menyatukan pandangan tentang bahasa, tentang pembelajaran

RESPON LOGIKA (pada matakuliah Logika)

RESPON LOGIKA (pada matakuliah Logika) Oleh Marjan Fariq Hadirnya Socrates, Plato, Aristoteles, Ptolemei, Galileo, Einstein, Hawkins, menegaskan persepi bahwa ilmu logika hanyalah hasil dari pemikir Barat. Tentunya hal ini mesti dipertanyakan. Sedemikian akutkah kita melahap semua pemikiran Barat? Barangkali hal seperti ini justru menimbulkan subjektifitas dalam ilmu logika. Sebab, pemikirannya timpang, serta memandang sebelah mata pendapat para pemikir Timur. Hal yang perlu ditegaskan sebenarnya mengenai posisi pemikir ‘Logika’ diantara Aristoteles sampai kepada Ptolemei ataupun Galileo. Dimanakah posisi Al-Ghazali dan ibnu rusyd?, terutama pemikiran Abul Walid Mohamamd ibnu Rusyd, nama panjang Ibnu Rusyd, yang berbeda pada masanya ia melahirkan gejolak intelektual yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hingga kemudian mampu mengubah pemikiran sosial di abad pertengahan Islam dan Latin-Kristen. Di sisi lain, pemikirannya menjadi pemicu terjadinya gerakan Renaisans yang sela