Teori Sastra
Berbagai pendekatan sastra
Oleh: Mr Marjan
1. Pendekatan biografis
Wellek dan Warren dalam Theory of Literature menyatakan bahwa pendekatan biografis merupakan teori tertua dalam kajian sastra. Pendekatan ini terkait dengan latar belakang pengarang dan proses kreatif. Pendekatan biografi diarahkan sebagai representasi atau membaca teks sastra sebagai teks hidup pengarang. Pendekatan biografis ramai di Barat dalam pembicaraan sastra pada abad ke-19. Pendekatan ini lalu dianggap rentan dengan kelemahan dan kesalahan. Pada awal abad ke-20 teori ini jarang dipakai dala pembacaan dan penilaian teks sastra. Pelupaan atau penyingkiran ini justru memberi kemungkinan kejutan ketika ada yang mau memakai kembali dengan ramuan-ramuan tambahan atau pencanggihan tertentu. Kebutuhan terhadap keterangan utuh atau totalitas teks sastra dan pengarang bisa ditemukan dengan penedekatan biografi.
2. Pendekatan Psikologis
Psikoanalisis dalam sastra memiliki empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.Yang keempat adalah mempelajari dampak sastra pada pembaca. Namun, yang digunakan dalam psikoanalisis adalah yang ketiga karena sangat berkaitan dalam bidang sastra.
Asal usul dan penciptaan karya sastra dijadikan pegangan dalam penilaian karya sastra itu sendiri. Jadi psikoanalisis adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.
3. Pendekatan Historis
(pendekatan sosiologis-historis menyaran kepada pendekatan yang menempatkan karya yang sebenarnya dalam hubungannya dengan peradaban yang menghasilkannya. Peradaban di sini dapat didefisikan sebagai sikap-sikap dan tindakan-tindakan kelompok masyarakat tertentu dan memperlihatkan bahwa sastra mewadahi sikap-sikap dan tindakan-tindakan mereka sebagai persolan pokoknya)” ( (Rohrberger dan Woods, 1971:9).
4. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis ini pengertiannya mencakup berbagai pendekatan , masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis tertentu, tetapi semua pendekatan itu menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial yang diciptakan oleh sastrawan sebagai angoota masyarakat.
5. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mendasarkan pada pencipta atau pengarang karya sastra
6. Pendekatan Mimetik
Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang mendasarkan pada hubungan karya sastra dengan universe (semesta) atau lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra itu
7. Pendekatan Pragmatis
Sudut Pandang Pragmatis pandangan terhadap karya sastra (seni) secara pragmatis ini menggeser doktrin “seni (hanya) untuk seni” . Dalam kaitan ini, Horace, misalnya, mengetengahkan tesis dan kontratesisnya terhadap karya seni. Menurut Horace, bahwa seni harus dulce et utile atau menghibur dan bermanfaat (Wellek & Warren, l977). Karya seni yang menghibur dan bermanfaat harus dilihat secara simultan, tidak secara terpisah antara satu dengan yang lainnya.
8. Pendekatan Objektif
Pendekatan obyektif adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra. Dengan pendekatan obyektif ini penelaah melihat karya sastra sebagai produk manusia atau artifak. Karya sastra, dalam hal ini, merupakan suatu karya yang otonom, yang dipisahkan dari hal-hal di luar karya itu sendiri. Dengan demikian telaah karya sastra dengan pendekatan obyektif beranjak dari aspek-aspek atau unsur-unsur yang langsung membangun karya sastra.
Komentar
Posting Komentar