‘TUGAS LAPORAN MEMBACA”
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF, SERTA KALIMAT TRANSFORMASIONAL
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Sintaksis






Oleh:
Marjan Fariq
2222081268

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF, SERTA KALIMAT TRANSFORMASIONAL
A. KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang dibentuk oleh satu buah klausa, artinya dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek dan predikat.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola yang baru. Batasan ini menegaskan sekali lagi kepada kita bahwa semua kalimat inti termasuk dalam pengertian Kalimat Tunggal, sedangkan sebagian dari Kalimat Luas juga termasuk Kalimat Tunggal.


Kalimat Tunggal Susunan Pola Kalimat
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam laci. S-P
S-P-O
S-P-O-K


B. KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Dilihat dari proses pembentukannya, kalimat majemuk itu bisa berasal dari proses penggabungan dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk bisa juga berasal dari kalimat tunggal yang salah satu unsur pembentuknya diperluas sehingga membentuk klausa baru (klausa terikat atau anak kalimat). Perbedaan proses pembentukan kalimat majemuk tersebut menghasilkan dua jenis kalimat majemuk yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Pada kenyataannya, terdapat jenis kalimat yang merupakan variasi atau gabungan dari kedua jenis kalimat majemuk tersebut, yaitu kalimat majemuk campuran dan kalimat majemuk rapatan.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa yang kedudukan klausa-klausanya sederajat atau setara dan dapat pula bertingkat.

C. KALIMAT DEKLARATIF
Menurut Abdul Chaer (2009, 187) mengatakan bahwa kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya menyampaikan pernyataan yang ditujukan keada orang lain. Contoh: KPK akan memeriksa anggota DPR itu yang diduga kuat menerima aliran BLBI.
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung nilai kebenaran true atau false tetapi tidak mungkin memiliki kedua nilai tersebut.
Kalimat Deklaratif ialah kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu, dalam ragam tulis, biasanya diberi tanda titik pada bagian akhirnya (KBBI III).
Kalimat pernyataan adalah kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan response tertentu (Cook dalam Tarigan, 1994: 8-9).
Kalimat Deklaratif dapat berupa bentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberitahuan atau pernyataan. Dalam bentuk tulisan kalimat deklaratif diakhiri dengan tanda titik, sedangkan dalam bentuk lisan akhir kalimat ini diucapkan dengan nada turun.
Kalimat Deklaratif yaitu kalimat yang mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampaikan kepada orang kedua agar yang bersangkutan memakluminya.
(1) Besok paman pergi ke Medan.
(2)Menyerah kepada takdir bukan berarti menyerah untuk kalah karena sesungguhnya manusia ditakdirkan untuk menang.
(3)Kecemburuan pribumi terhadap nonpribumi, terutama golongan Cina, saya pikir hanya karena perbedaan status sosia.l

D. KALIMAT INTEROGATIF
Kalimat interogatif atau pertanyaan adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban (Cook dalam Tarigan, 1994: 8-9).
Kalimat interogatif ialah yang berisi permintaan agar orang kedua memberi informasi tentang sesualu.
(1) Dia pergi ke situ?
(2) Siapa menurut pendapatmu yang akan lulus?
(3)Hidup sederhana sudah sering dan sudah lama kita gembar- gemborkan. Tetapi hasilnya?
(4)Benarkah generasi muda sukar diajak maju? Ataukah sebaliknya generasi tua yang kurang mampu menawarkan kesempatan?

E. KALIMAT IMPERATIF
yaitu kalimat yang mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud. Contoh:
(1) Silakan dipahami kenyataan bahwa kaum tua-muda, wajib saling menghargai untuk saling melengkapi.
(2) Sebagai kaum tua, Saudara harus ,sadar bahwa dalam diri kaum muda pun tersirat nilai-nilai dan harapan yang jauh lebih sesuai dengan situasi baru serta dunianya sendiri.
(3) Sebaliknya kalian, kaum muda, harap mencari, bimbingan dan pegangan dari kaum tua yang lebih berpengalaman, sebab kamu tak akan dapat bergerak meraba-raba dalam gelap menuju ide atau cita-cita.

F. KALIMAT TRANSFORMASIONAL
Kalimat transformasional ialah kalimat inti yang mengalami
a. Pembalikan susunan
Menangis adik.

b. Perubahan intonasi
Adik menangis?
Adik, menangis?

c. Perluasan
Adik saya sedang menangis dikamar.

d. Penegasian
Adik tidak menangis.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.2009.Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif: Sintaksis. Jakarta: Gramedia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH DRAMA LUMPUR KEMISKINAN

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA “MONUMEN” KARYA INDRA TRANGGONO

UNSUR INTRINSIK DRAMA IBLIS KARYA MOHAMMAD DIPONEGORO